Friday, June 11, 2010

Warkah Terakhir (Maafkan Pemergianku Sayang)

death butterfly Pictures, Images and Photos

Sayang, maafkan ku kiranya warkah ini menyakiti hatimu. Seandainya mampu ku undurkan masa silamku, takkan ku ulangi segala kesilapan yang pernah ku lakukan. Bukan niatku untuk melakukannya. Tapi bila perasaan hati terlalu sayang, cemburuku muncul bermaharaja lela di seluruh pelusuk tubuh ini.

Sayang,Aku amat menyangi dirimu. Akan ku lakukan segalanya demi untukmu. Kalau saja, ku mampu memberikan separuh dari hidupku padamu, akan ku berikan lebih agar dirimu hidup lebih lama dari diriku. Sayang, cintamu terlalu agung buat diriku. Kau ibarat permata yang tersembunyi di lautan padang pasir.

Sayang,Jarak yang memisahkan antara kita terlalu kejam. Hari demi hari, air mataku berderai membasahi pipi. Ku seringkali gagal mengawal emosi diri ini. Maafkan diriku sayang. Segala kenangan yang pernah kita sulam bersama akanku abadikan disudut hati ini, buat tatapan diriku di dunia yang lain.

Sayang,Maafkan aku, kerana aku terpaksa pergi jauh darimu. Kita tidak mungkin akan bersama lagi buat selamanya. Aku terlalu penat memutarkan roda kehidupan ini. Suda tiba masanya untuk aku menghentikan putaran roda ini dan berehat buat selamanya. Terlalu sukar bagi diriku untuk merungkai satu per satu, namun itulah yang akan kulakukan. Kita akan terpisah and kita akan berada di dua dunia yang berbeza. Hanya hembusan bayu yang mampu kukirimkan untuk dirimu.

Sayang,Ku pinta agar kau melupakan diriku untuk selamanya. Jangan disimpan kenangan yang ada antara kita. Anggap saja kenangan-kenangan itu ibarat mimpi yang akan hilang kala kau bangun di waktu pagi. Semoga kau akan menemui kekasih yang lebih indah dihatimu. Biarlah ku mengundur diri. Ku korbankan diri ini demi kebahagianku. Walaupun perit dan derita, namun akan ku hadapinya dangan cara yang kupilih ini.

Sayang,Deruan angin terlalu merdu memangil namaku untuk menghentikan roda kehidupan ini. Dedaunan melambai kegirangan menyambut pemergianku. Ombak berhempasan kencang menyeru pemergianku. Hujan semakin lebat memaksa diriku melangkah ke dunia baru. Dengupan jantungku semakin kencang melihat darah di lenganku. Jari jemariku terketar ketar menahan kesakitan. Bibir merahku berubah warna. Pandanganku semakin kabur. Keringatku terus membasahi tubuhku yang semakin kaku.

Sayang,Maafkan aku segala kesilapan yang pernah kulakukan padamu. Terimalah salam kemaafan ku yang terakhir buat dirimu. Maafka aku kerna segala janji-janji yang pernah kita cipta hanya menjadi kenangan. Tapi diri ini terlalu sakit dan derita setiap kali ku mengorak langkahku. Aku terlalu sakit sayang. Aku terlalu penat. Selamat tinggal sayangku....relakan pemergianku.

1 comment:

  1. http://zonsendiri.blogspot.com
    march 2010
    'AKU PILIH DERITA'
    Kalau sudi, bacalah entri ni...

    ReplyDelete